Kuis Mata Kuliah Dasar--Dasar Pemuliaan Pohon #1
1.
Mengapa kromosom selalu memendek pada saat pembelahan sel berlangsung dan
memanjang kembali pada saat beristirahat ?
Pembelahan sel terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu.
Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda.
Di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin. Ketika sel akan membelah, benang-benang kromatin ini menebal dan
memendek, yang kemudian disebut kromosom. Kromosom dapat berikatan
dengan warna tertentu, sehingga mudah diamati dengan mikroskop. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di dalam
kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Pada waktu sel
sedang membelah, terjadi proses pembagian kromosom di dalamnya. Tingkah laku
kromosom selama sel membelah dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap
pembelahan sel.
Pada
saat istirahat, kromosom tidak membelah karena melakukan persiapan persiapan
untuk melakukan pembelahan. Tahap yang pertama kali dilakukan dalam siklus sel
ini adalah dengan fase Interfase yaitu periode saat sel tidak sedang melakukan
aktifitas pembelahan. Stadium interfase dibedakan atas beberapa fase yaitu:
G1
: secara spesifik, pada tahap G 1 ukuran sel bertambah besar akibat pertumbuhan
sel. S : Pada tahap S, terjadi duplikasi
kromosom dan sintesis DNA (replikasi DNA). Kromosom yang semula tunggal
akhirnya berubah menjadi ganda. G2 : Pada tahap G2, sel tumbuh sempurna sebagai
persiapan untuk pembelahan sel. Pada fase ini, ADN cepat sekali bertambah
kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan ARN (asam ribonukleat) serta
protein berlangsung.
Jadi
selama Interfase terjadi aktivitas metabolisme sangat tinggi; DNA dan organel
mengalami duplikasi (penggandaan) atau sering disebut Replikasi yang oleh
Watson dan Crick mengganda secara Semi Konservatif; Ukuran sel dapat meningkat membesar dan terlihat tegang sehingga
terlihat memanjang; Interfase meliputi sekitar 90 % dari keseluruhan waktu
setiap siklus sel; Untuk satu sel membutuhkan waktu ± 24 jam untuk satu kali
proses pembelahan; Waktu 24 jam itu terbagi G1 (Gap 1) selama 11 jam, S
(Sintesis DNA) selama 8 jam, G2 (Gap 2) selama 4 jam dan M (Mitotik) selama 1
jamSelama ketiga sub-fase ini yaitu G1, S, dan G2, sel mengalami pertumbuhan
dengan menghasilkan organel dan protein-protein di dalam sitoplasma. DNA
direplikasi hanya pada sub-fase S (Sintesa). Dengan demikian, suatu sel tumbuh
(G1), terus tumbuh saat sel tersebut sudah menyalin DNA nya secara semi
konservatif (S), dan tumbuh lagi sampai sel tersebut menyelesaikan persiapannya
untuk melakukan pembelahan (G2) yang ditandai dengan DNA berkondensasi
membentuk butir kromatin, kemudian membentuk benang krommatin dan segera
terbentuk kromososm dua pasang sentromer terbentuk, dan kemudian dilanjutkan
dengan karyotheca dan nukleolus mulai menghilang Demikian seterusnya, setelah selesai
melakukan pembelahan pada tahap mitotik, sel akan masuk interfase, dilanjutkan
mitosis lagi, dan seterusnya.
2.
Mengapa klon yang sama mempunyai potensi pertumbuhan yang berbeda?
Karna hasil klon dalam pertumbuhannya selalu
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana sifat fisik dipengaruhi oleh
interaksi antara gen dengan lingkungannya, yang menyebabkan berbedanya bentuk
morfologi dan fungsi fisiologisnya dengan indukan klonnya.
Persamaan induk dengan kloningnya hanya pada
inti sel telurnya. Gen mahluk hidup memang terdapat dalam nukleus, namun
disamping itu, setiap mahluk hidup mewarisi mitokondria dari induknya. Namun
walaupun nukleusnya sama seperti induknya, bisa jadi hasil kloning tersebut
tidak akan benar-benar persis dengan kucing induknya. Dalam perjalanan
prosesnya, ada juga gen yang tidak akan muncul. Sehingga ada kemungkinan gen
yang kompleks seperti corak pada kucing akan sama dengan induk yang dikloning.
dan soal potensi pertumbuhan dipengaruhi oleh lingkungan dan cara dia
dibesarkan.
Comments
Post a Comment