Mahasiswa +++ di Kampus Kerakyatan
Mahasiswa +++ di Kampus Kerakyatan
Adalah kita…
Sudahkah kita menjadi salah satu dari yang berikut ini ?
Mahasiswa Berbeasiswa
Oleh Pak Atus Syahbudin, S.Hut, M.Sc, Ph.D
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
-dengan beberapa perubahan-
Beasiswa ? Hmm. Menggiurkan.
Beasiswa tidak hanya menawarkan biaya pendidikan saja lho. Sebut saja beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Berdasarkan pengalaman Pak Atus Syahbudin, dosen Fakultas Kehutanan UGM, beasiswa ini bahkan memberikan fasilitas tunjangan bagi anak dan istri. Kegiatan mahasiswa berbeasiswa Antara lain jalan-jalan gratis, belajar dan tidur. Siapa yang tidak mau ? Bahkan disebutkan bahwa mahasiswa berbeasiswa itu paling enak di dunia.
Beasiswa kuliah apalagi di negara lain seperti Jepang misalnya, akan memberikan kita banyak pengalaman, mulai dari melihat salju –ngga ada kan di Indonesia? – sampai belajar kebudayaan setempat. Selain itu biaya hidup tidaklah semahal yang kita bayangkan. Bahkan kita akan mendapati uang beasiswa kita sisa dan dapat kita tabung jika kita bisa mengatur pengeluaran dengan baik. Tidak heran jika banyak mahasiswa yang pulang kuliah dari luar negeri langsung beli mobil baru.
Di Jepang beasiswa LPDP yang diberikan untuk mahasiswa Indonesia mencapai 170.000 ¥. Kalau dikurskan ke Rupiah menjadi sekitar Rp. 17.000.000. Mau ngga ?
Namun dibalik kesenangan itu semua, tentunya perlu pengorbanan untuk memenuhi persyaratan pengajuan beasiswa yang seabrek. Yang paling dasar adalah persyaratan TOEFL (Test of English as Foreign Language)/IELTS (International English Language Testing System) sebagai patokan kemampuan berbahasa internasional. Masing-masing universitas dan jenis beasiswa mempunyai standar sendiri untuk ini, misalnya UK mensyaratkan calon pelamar beasiswa mempunyai skor TOEFL 575, Australia 500, dan lain-lain. Lain tempat lain pula persyaratannya. Beberapa beasiswa Jepang tidak menggunakan syarat TOEFL tetapi menggunakan JLPT (Japanese Language Proficiency Test), Korea menggunakan syarat TOPIK (Test of Profiency in Korean) dan sebagainya.
Menurut Pak Atus sendiri tips menjadi mahasiswa berbeasiswa adalah
Tentukan beasiswa à Fokus à Cari persyaratannya à Penuhi
Selamat mencoba jadi mahasiswa kaya J
SEKARANG!
Mahasiswa Magang
Oleh Pak Wikan Sakarinto, Ph.D
Wakil Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
-dengan beberapa perubahan-
Pas dengar beliau kuliah S2 di Wageningen itu beuh, keyeen. S3 di Jepang pula. Beliau adalah penulis di www.isigood.com, sebelum ini pernah beberapa kali membaca artikel di isigood juga, hmm, isinya mahasiswa dan banyak benernya hehe.
Wahai para pengejar IPK tinggi !
Ingat !
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh UGM pada mitra kerjanya, didapatkan hasil bahwa poin pertama yang paling dicari oleh perusahaan dalam perekrutan karyawan adalah komunikasi. Selanjutnya ada self management. Selanjutnya lagi ada kemampuan berbicara di depan umum, leadership, dan sebagainya. Tahukah IPK menempati urutan ke berapa ? ternyata ke sembilan. IPK sebenarnya hanya sebagai jembatan administratif untuk melengkapi persyaratan yang diberikan perusahaan. Hal itu juga dilakukan oleh perusahaan untuk membatasi jumlah pelamar yang masuk. Betapa kita sering mendewa-dewakan IPK.
Okay, selama kuliah, janganlah kita jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mengapa ? Kupu-kupu is only for them selves, they fly alone. Alangkah baiknya jika kita memanfaatkan kesempatan kuliah dengan berorganisasi dan magang. Karena banyak hal yang tidak kita dapatkan di kelas, akan kita peroleh disini. Sebagai gambaran ya, dengan magang, berarti kita berinvestasi untuk masa depan kita, kita membentuk karakter kita, memperluas relasi, magang juga bisa menjadi jalan rekomendasi dari atasan kita untuk kita mendapatkan beasiswa, kita bisa memperpanjang CV, dan magang merupakan awal karir mahasiswa.
Dalam magang kita tidak boleh sembarangan memilih tempat. Pilih yang sekiranya bisa bermanfaat untuk kita. Tapi yang bermanfaat pun belum tentu mau menerima kita. Pak Wikan membocorkan tips untuk ini, yaitu dengan menyiapkan kompetensi, ilmu, dan skillyang kita miliki –usahakan kita bernilai lebih ya, soalnya banyak juga saingannya yang sama-sama kompeten, berilmu dan skillful-, punya network atau link atau kenalan di dalam perusahaan yang diincar, oh ya jangan lupa gunakan CV terupdate yang kita miliki.
That’s all J
Mahasiswa Santri
Oleh Mas Fraga Luzmi Fahmi, S.T
Alumni Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada
-dengan beberapa perubahan-
Kok bisa ya ? Itu yang ada di pikiran saya pas awal presentasi. Jadi beliau ini ya kuliah, ya mondok, ya ikut organisasi. Ckckck. Beliau keterima di UGM, ITB, STTelkom, dan ditawari untuk melanjutkan S2 pada saat semester 7 oleh dosen pembimbingnya. Hebat nian.
Apa hakikat hidup ini ? Satu, ibadah, QS. Adz-Dzariyat:56. Dua, bertaqwa, QS. Al-Baqarah:. Sebagai makhluk hidup kita juga dituntut untuk menjadi HP berprosesor besar, yang bisamultitasking dan cepat.
Kita yakin kan kalau aka nada kehidupan setelah kita mati ? Itulah mengapa penting bagi kita untuk tidak mengesampingkan kehidupan akhirat.
Sudahkah kita mempejari Al-Quran dan hadits ? Pada dasarnya ilmu merupakan ayat yang menghukumi Al-Qur’an, ayat yang menghukumi hadits, dan ayat yang menghukumi ilmu faroidh yang adil.
Mondok sendiri juga punya banyak keuntungan bagi santrinya, yakni mempunyai banyak teman, belajar disiplin dan bisa membagi waktu dengan baik, kita hidup di lingkungan yang baik, dan jika merasa bosan tinggal jalan-jalan, refreshing sama teman-teman.
Beliau mengatakan, “saya ingin menginspirasi orang”, maka saya juga bertekad demikian. Suatu saat nanti InsyaAllah.
Man Jadda wa Jadda.
Mahasiswa HPPT
Kuliah vs Organisasi
Oleh Mas Satria Triputra Wisnumurti
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada 2015
-dengan beberapa perubahan-
Permasalahan klasik ini. Banyak dibahas dimana-mana, tapi belum mampu diterapkan semua orang, karena semua itu kembali lagi ke diri masing-masing.
Akademik merupakan amanah dari orang tua kita, sedangkan organisasi merupakan panggilan jiwa atau karakter seseorang. Yang paling saya ingat adalah kalimat berikut ini.
“Satu sama lain bukan saling meniadakan, tapi saling menguatkan” karena saling keterkaitan.
Terkait dengan permasalahan ini, Mas Satria menawarkan alternatif seperti ini.
- Selesaikan amanah orang tua secepat mungkin
- Tahu passion dan konsekuensi
Apa yang bisa kita dapatkan dengan mengikuti organisasi di sela-sela kesibukan kuliah ? Tunjukkan karakter organisasi dimanapun kita berada, karena kita merupakan representasi dari organisasi yang kita ikuti. Jika kita berorganisasi maka akan dijumpai banyak pertanyaan yang bisa dijadikan bahan diskusi di kelas. Selain itu aktivitas menjadikan kita sumber daya yang strategis.
“Siapapun yang memiliki value di dunia ini, tidak akan pernah menemukan pilihan hidup yang menyengsarakan, baginya setiap tantangan merupakan ujian kehormatan”
Sukses Cepat ala Mahasiswa
Rehan Abdullah Salam, S.TP.
Alumni Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
-dengan beberapa perubahan-
Beliau bukan penulis, bukan pengide yang baik, bukan juga juara PKM.
Berawal dari UGM Expo 2011, beliau awalnya jualan kopi gula aren. Lalu penelitian skripsi beliau adalah menciptakan mesin pengkristal gula aren menjadi gula semut. Dari sini beliau mencoba memasarkan produknya ke supermarket, bahkan ekspor. Hasilnya ? Tidak laku. Akhirnya di tahun 2012 terciptalah “chockles”, yaitu coklat dengan pemanis gula aren. Sampai sekarang menjadi ownernya sarinira hot chocolate.
Tidak menyangka jika dulu hanya jualan asongan chockles ini, kemudian bagi hasil dengan teman-teman jalanan lainnya, dan hasilnya terkumpul puluhan juta. Uang ini digunakan untuk modal menyewa tempat bagi bisnisnya yang berada di Sendowo.
Bukan tanpa kegagalan dalam berusaha. Beliau sering jatuh namun berusaha bangkit lagi. Hingga sampai sekarang chockles ini mempunyai 10 cabang di Yogyakarta.
Buka ? Susah. Terbuka ? Unbeatable
Mahasiswa Peneliti Nasional
Oleh Mas Khoir Eko P
-dengan beberapa perubahan-
Hidup ini memang menarik lho, tapi kita harus memanajemennya J
Banyak sekali kegiatan mahasiswa di kampus, ada yang ikut UKM, LKTI, ada praktikum dan segala macam. Sayang jika momen mahasiswa ini tidak diisi dengan hal-hal yang positif, seperti kompetisi nasional misalnya.
Kompetisi nasional akan melatih kita bagaimana bekerja sama yang baik, bagaimana mengasah inovasi, dan meningkatkan mutu diri. Tim yang kongkret terdiri dari a competitive person, a good poster designer, dan a good presenter. Kita harus berani berpikir dari sisi yang berbeda, and gold in chasing you.
Cara sukses berkompetisi yaitu inovasi program, bagaimana menyelesaikan masalah, dan mandiri.
Simpulan~
- Letakkan cita-cita setinggi mungkin, berusaha mencapai cita-cita setinggi mungkin, passionate, realistis
- Ilmu dunia dan ibadah, hakikat di dunia adalah beribadah, jadi dahulukan ibadah
Comments
Post a Comment